Monday, May 07, 2012

MAGELANG: Waisak untuk Cinta dan Welas Asih

MAGELANG - Ribuan umat Budha memadati kawasan Candi Mendut pada detik-detik Waisak 2556 BE/2012, Minggu (6/5). Waisak yang jatuh pada pukul 10.34.49 tersebut ditandai pemukulan gong tiga kali oleh Bhikku Wongsin Labhiko Mahathera.

Perayaan diikuti 12 sangha atau majelis dari seluruh Indonesia. Pada detik-detik tersebut masing-masing sangha membaca mantra dan sutra di depan altar Budha. Dalam meditasi Banthe Wongsin memberi pencerahan kepada seluruh umat Budha yang hadir sesuai tema ”Meningkatkan Metta dan Karuna atau Cinta dan Welas Asih.”
Saat perenungan, Bhiksu Dutavira Mahasthavira mengatakan, tumbuh kembang suatu agama dipengaruhi tiga pilar utama. Yakni, pendidikan, kebudayaan, dan welas asih.
”Agama pelan-pelan akan hancur bila tidak disokong tiga pilar ini,” ujarnya. Sebaliknya, bila memprioritaskan ketiga pilar, agama tersebut dapat tumbuah dan berkembang serta banyak pengikutnya.
Ia mengungkapkan rasa keprihatinan terhadap sikap manusia yang tidak bisa rukun secara menyeluruh. Padahal semua agama selalu mengajarkan pada kebaikan. Hal ini disebabkan, manusia tidak diajarkan hukum sebab akibat, ajaran cinta kasih, dan belas kasih.
Bhiksu Dutavira berpesan, manusia menciptakan cinta kasih dan welas asih yang merupakan inti ajaran Budha. Para Budha selalu mengembangkan unsur kasih dan welas asih baik pada kawan ataupun lawan.
”Pikiran manunggal untuk mengembangkan cinta welas asih dan membebaskan diri dari kebodohan serta kebobrokan,” ujarnya.
Usai perenungan, dilakukan blessing atau pemberkatan air oleh tiga Bhiku, yaitu Bikhu Mahathera, Bhiksu Mahasthavira, dan Lama. Setelah itu dilanjutkan prosesi dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur.
Prosesi tersebut diiringai iring-iringan seperti rombongan bendera Merah Putih, tandu air suci, dan tandu Roda Dharma. Sesampai di kawasan Candi Borobudur, umat Budha kemudian melakukan ritual di masing-masing tenda. (lie/tya)

No comments: