Demi Hasil
Berkualitas, Istirahat di Mobil Pun Dilakoni
Ujian nasional
menyebabkan ia sering mondar-mandir dari sekolah ke sekolah lain. Sejak
persiapan hingga pelaksanaan ujian nasional (unas) tak luput dari monitornya.
Bagaimanapun, Edy Heri Suasana harus tetap menjaga kebugaran tubuh.
HERI SUSANTO,
Jogja
KEPALA Dinas
Pendidikan (Disdik) Kota Jogja Edy Heri Suasana membagi tips bugarnya.
Istirahat berkualitas dan asupan nutrisi yang cukup. Karena itulah ia tetap
bugar meski tanggung jawabnya dalam pelaksanaan unas tidak bisa dipandang
enteng.
”Saya selalu
berusaha bisa istirahat. Yang penting bukan lamanya, tapi kualitasnya,”
tandasnya ketika ditemui Jumat pekan lalu (4/5).
Jika memiliki
kesempatan istirahat, meski hanya sebentar, ia tidak menyia-nyiakan. Seperti ketika
di dalam mobil dalam rangka memonitor persiapan unas dari sekolah ke sekolah.
Waktu yang hanya setengah jam di dalam mobil, benar-benar dimanfaatkan.
”Selain itu saya
punya tips agar tubuh tetap prima dalam kondisi apa pun,” akunya. Tips itu
adalah tidur dalam posisi tubuh telentang lurus dan nafas harus teratur. ”Mboten
kados ngorok. Bernafas biasa saja untuk membantu transfusi darah,” jelasnya.
Beristirahat
setiap ada kesempatan, bukan hanya membantu fisik tetap bugar. Tapi, pikiran
juga bisa fresh kembali. Dengan demikian, Edy bisa selalu fokus terhadap
pekerjaan. Juga, bisa total terhadap tanggung jawabnya dalam melaksanakan unas.
Tak hanya satu
tips. Ia membeberkan resep kebugaran lain. Yaitu selalu mendoping tubuh dengan
nutrisi secukupnya. Sehingga bisa seimbang dengan aktivitasnya. ”Nutrisi dan istirahat
adalah hal penting agar tetap prima. Keduanya tak boleh terlewatkan,” pesan Edy.
Sejak naik
eselon II, Edy memang memiliki tugas berat. Mantan Kepala Kantor Taman Pintar ini
harus bisa mengangkat kualitas unas.
Menanggung tugas
berat seperti itu, ia perlahan-lahan membuat berbagai terobosan.
Sekolah-sekolah yang pada unas 2010 hasilnya jeblok mendapat perhatian
serius. Diterapkan sistem pendampingan antara sekolah berprestasi dengan
sekolah jeblok.
Langkah tersebut
menuai hasil. Pada 2011, kualitas unas di Kota Jogja menjadi yang terbaik.
Bahkan, kejujuran siswa dalam mengerjakan soal ujian pun diganjar hasil manis.
Kota ini menempati peringkat kedua di DIJ untuk tingkat kelulusan.
Edy yang awalnya
berkarir sebagai guru adalah kepala dinas yang kerap terjun langsung di
lapangan, termasuk saat pelaksanaan unas. Rela nglembur bersama
jajarannya. Tak lain tak bukan, hal itu dilakukan
untuk memastikan bahwa unas berjalan lancar.
”Saya bersama
Pak Budi (Asrori, Sekdin) dan yang lain, berbagi tugas memonitor langsung di
UPT (Unit Pelaksana Teknis),” katanya.
Untuk kelancaran
pelaksanaan unas, Disdik Kota melakukan pemantauan sejak H-3. Mulai penyetaraan
unas, pengamanan, sampai kesiapan sekolah, menjadi perhatian utama. Semua itu dilakukan
meski Minggu atau hari libur.
”Kami harus
menjamin pelaksanaan unas dari SMA/SMK, SMP, dan SD berlangsung jujur,” imbuh
bapak tiga anak ini.
Meski
aktivitasnya sebagai Kepala Disdik Kota Jogja meningkat tajam, Edy mengaku
tetap memberikan porsi kepada keluarga. Kecermatan membagi waktu antara
keluarga dan tugas menjadi hal menentukan. Kedua hal tersebut, menurut suami
Tri Atmini ini, sama-sama penting. Karena itulah, tuntutan selalu prima di setiap
kesempatan menjadi hal yang harus ia miliki. (*/tya)
No comments:
Post a Comment