Tuesday, May 29, 2012

Tanpa Spirit, Kawung Biru Tertahan; Impian ke Delapan Besar Terancam Sirna

JOGJA- Porak Poranda. Itulah kata yang pantas untuk menggambarkan kondisi PSIM Jogja saat ini. Meskipun akhirnya mereka menghentikan aksi mogok main akibat tertunggaknya gaji dan bonus, tetap saja mereka bermain tanpa semangat dan akhirnya harus tertahan oleh penghuni juru kunci Divisi Utama Liga Indonesia (LI) Grup I PSGL Gayo Lues 0-0 di kandang sendiri.
Bermain di hadapan ribuan pendukung yang memadati Stadion Mandala Krida, hampir seluruh serangan yang dibangun Nova Zaenal dkk tak berisi. Apalagi, mereka juga tidak diperkuat dua pemain Belanda, Kristian Adelmund dan Emile Linkers yang keukeuh mogok main. Selain itu, tiga pilar inti mereka lainnya, yakni Eko Pujiyanto dan M. Irfan yang terkena akumulasi kartu kuning serta Lorenz o Rimkus akibat cedera paha.
Pelatih PSIM, Hanafing mengatakan hasil seri ini merupakan hal terbaik yang dapat diraih anak asuhnya. Sebab, selain tak melakukan pemanasan jelang pertandingan, kondisi psikologis pemain sempat terombang-ambing akibat dua pilihan main dan tidak main.’’Bersyukur kami tidak kalah. Konsentrasi mereka pecah akibat masalah yang selalu silih berganti mendera mereka. Apalagi pemain asing nggak ada yang main, lengkap sudah penderitaan,” ungkap Hanafing usai laga.
Asisten pelatih Maman Durachman mengaku salut dengan anak asuhnya yang masih mampu bermain di tengah kondisi psikologis yang amburadul. Apalagi, meskipun sedang didera masalah, Nova dkk masih memiliki keinginan kuat menembus babak delapan besar.
“Nah selain psikologis mereka terganggu, mereka juga punya beban ingin menang, Makanya akhirnya mereka tak bisa lepas dan akhirnya hanya mampu bermain imbang. Kalau begini ya sudahlah syukuri saja,” ujar Maman saat jumpa pers.
Ironisnya, hasil imbang ini membuat PSIM menjadi satu-satunya tim yang poin kandangnya dicuri PSGL. Pelatih Macan Leuser-julukan PSGL- Khairul Sofyan semringah usaipertandingan. Ini adalah poin pertama PSGL yang diraih di luar kandang.
Alhamdulillah kami akhirnya bisa menahan imbang PSIM. Ini adalah poin pertama kami di luar kandang. Selain PSIM memang didera masalah non teknis para pemain juga tampil disiplin. Inilah kunci kami mampu meraih satu angka dari Jogja,” katanya.
Hasil imbang ini jelas mengusik posisi PSIM di empat besar grup 1. Meskipun naik ke posisi kedua dengan poin 33, peringkat lima Persitara berpotensi menyalip. Laskar Si Pitung kini tertinggal tujuh poin dari PSIM, namun masih memiliki tabungan empat sisa laga. Sedangkan PSIM hanya menyimpan dua pertandingan yang seluruhnya dilangsungkan di kandang lawan.
“Untuk ke empat besar kami masih punya peluang. Di dua laga sisa kami memang akan bertandang ke markas tim-tim berat seperti Persita Tangerang dan Persih Tembilahan. Namun Persitara juga masih harus berhadapan dengan lawan-lawan berat seperti Persiku Kudus dan Persita,” beber Maman. (nes/din)

No comments: