Anies: Partai Mana yang Paling Banyak Korupsinya?
JOGJA - Pernyataan Ketua DPR RI Marzuki Alie
yang menyebut koruptor Indonesia berasal dari perguruan tinggi ternama menuai
protes. UGM bahkan mengirimkan surat penjelasan khusus kepada Wakil Ketua Dewan
Pembina Partai Demokrat tersebut.
Rektor Universitas Paramadina yang juga alumnus
UGM Prof Anies Baswedan mengatakan pernyataan tersebut tidak pantas diucapkan
Ketua DPR RI. Sebagai wakil rakyat harusnya Marzuki mengeluarkan statemen yang
lebih cerdas. Masalah korupsi bukan semata-mata disebabkan tempat koruptor
menuntut ilmu. “Masak pimpinan DPR
menyimpulkan seperti itu,’’ kata Anies ditemui sebelum Roadshow Indonesia Mengajar di UMY.
Diakui Anies, sumber korupsi di Indonesia itu
sudah merata. Bukan hanya di birokrasi tetapi juga di swasta dan tak terkecuali
di lembaga pendidikan. Karena itu, dibutuhkan peran berbagai pihak untuk pemberantasan
korupsi di Indonesia. “Di Universitas Paramadina ada mata kuliah antikorupsi
dan itu satu-satunya. Ini harus diajarkan juga di institusi pendidikan dasar
hingga tinggi,” katanya.
Dia lantas menyarankan agar Marzuki untuk
bercermin akan dirinya sendiri ketika berbicara tentang korupsi. “Coba saja
berdiri di cermin kalau menunjuk korupsi, sekarang partai mana yang paling
banyak korupsinya, warnanya apa?” ujarnya.
Kepala Humas UGM Wijayanti menuturkan akan mengirimkan
surat protes tersebut kepada Ketua DPR RI Marzuki Alie secepatnya. Keputusan
tersebut diambil dalam rapat khusus yang dihadiri Rektor UGM Prof Sudjarwadi.
“Kami akan mengirimkan surat kepada beliau,” ujarnya (8/5).
Wiwit, sapaan Wijayanti, mengatakan surat
tersebut berisi tentang informasi mengenai bagaimana UGM dalam mendidik
mahasiswanya. Di sana akan dicantumkan pula tentang sepak terjang alumnus UGM
yang banyak berperan dalam kemajuan bangsa. “Secepatnya akan dikirimkan,”
tambahnya.
Dalam sebuah acara yang digelar oleh ICMI, Ketua
DPR RI Marzuki Alie mengatakan para pelaku korupsi kebanyakan berasal dari
perguruan ternama seperti UGM dan UI. Mereka yang berpendidikan dianggap punya
peluang menduduki jabatan tinggi dan melakukan korupsi.
Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah
Mada (KAGAMA) Hamengku Buwono X meminta Marzuki tidak membandingkan antara UI
dan UGM dalam hal kasus korupsi. Dia juga menampik bila kelompok intelektual
adalah para pelaku korupsi. “Mereka yang punya pendidikan pasti tidak korupsi,”
tegasnya.
Sekjen KAGAMA Prof Budi Wigjosubroto
menyesalkan pernyataan Marzuki yang memiliki titel doktor. Dikhawatirkan hal
ini malah menimbulkan stereotype
negatif bahwa lulusan perguruan tinggi pasti korupsi.
Menurutnya, upaya menggeneralisir koruptor
adalah orang pandai membahayakan karena penyebab praktik korupsi adalah sistem
birokrasi dan peraturan yang tidak ketat. “Saya khawatir Marzuki membuat
hipotesa tanpa data yang tidak terlalu kuat. Alumnus UGM banyak yang mengabdi
kepada negara dan tidak korupsi,” ujarnya. (sit/iwa)
No comments:
Post a Comment