JOGJA - Setelah mengundang pejabat
publik membaca puisi di Rumah Budaya Tembi, Senin (7/5) malam Sastra Bulan Purnama edisi Mei 2012
mengundang puluhan guru dari Jogjakarta unjuk gigi membacakan puisi ciptaan
mereka. Acara yang digelar setiap bulan itu, puluhan puisi karya 11 guru
dijilid dalam sebuah buku kemudian dibacakan bergantian oleh penulisnya, maupun
seniman lain.
Koordinator acara Sastra Bulan Purnama Umi Kulsum acara itu dapat meningkatkan
kemampuan sastra guru dan bisa diterapkan di kelas. Selain menjadi kurikulum
dalam pendidikan Bahasa Indonesia, puisi juga bermanfaat mengembangkan olahrasa
dan olahverbal siswa. Hal itu dapat menyeimbangkan perkembangan otak kiri dan
otak kanan siswa sehingga lebih peka terhadap lingkungan.
Inisiator kegiatan Sastra Bulan Purnama Ons Untoro mengatakan seluruh guru yang
berpartisipasi membacakan puisi karya mereka sendiri dengan tema di luar
profesi mereka. Semisal tentang alam dan masalah sosial kemasyarakatan,
sehingga diharapkan para guru bisa mengenali potensi diri di dalam menulis
puisi.
Di tempat yang sama penyair Iman Budi
Santosa menyampaikan pameo bahwa menulis puisi setingkat di bawah kitab suci.
Karena itu harus ada harmoni antara wujud dan isi, pilihan kata terasa pas.
"Dengan begitu maka greget kepenyairan
akan timbul dan ada otentisitas penyajian, ada pandangan yang ditawarkan dan
merangsang renungan lebih jauh tentang kehidupan," ujar dia.
Menurut Iman, penilaian untuk puisi itu
bisa dari tiga faktor. Pertama, interpretasi meliputi penghayatan dan penafsiran,
kedua mimik dan gerak, dan ketiga auditif yang meliputi vokal dan penekanan
saat membaca.
Beberapa guru dari Jogja dan Bantul ikut
berpartisipasi membacakan puisi. Diantaranya Yeti Islamawati, Sunarsih Hafiz,
Diah Agustin, Cilik Tripamungkas, Bambang Edy, Choen Supriyatmi, Siska Yuniati,
Sri Suwarni, hingga Umi Kulsum.
Malam Sastra Bulan Purnama di Tembi Rumah Budaya tersebut dimeriahkan
penampilan Tembi Dance, Tembi Music dan Musik Sanggar Nusantara, serta
tampilnya Landung Simatupang yang membacakan puisi Seorang Tuna Wisma Menghibur Istrinya karya Sri Suwarni Dirjo
Suwarna SPd, guru SMP 2 Bantul. (leg/iwa)
No comments:
Post a Comment