Thursday, May 10, 2012

Pemimpin Harus Jujur dan Visioner


SLEMAN- Kunci sukses untuk menjadi seorang pemimpin cukup sederhana, yakni transparan dan jujur. Selain itu untuk membentuk karakter seorang pemimpin harus dimulai sejak usia muda.
 ’’Miskin nggak apa-apa, yang penting jujur,” tegas Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan PhD dalam Seminar Nasional “Islamic Leadership di Indonesia dalam Menjawab Tantangan Glogal” di Auditorium Kahar Mudzakir Universitas Islam Indonesia (UII) kemarin (8/5). Anies mengariskan ada tiga resep sukses menjadi pemimpin. Yakni  pendidikan akhlak dan kharakter, ekonomi, serta ilmu dan teknologi
Menurut doktor ilmu politik dari Northern Illinois University Amerika Serikat ini, setiap pemimpin harus memiliki pemikiran yang ekspresinya melampaui zaman. Dan itu bisa diraih dengan berkaca pada prestasi Indonesia dimata dunia internasional. Dalam paradoks negara-negara Islam dibanding negara Eropa, Indonesia yang mayoritas warganya muslim, justeru tingkat keislamannya tak masuk kategori berperingkat bagus.
Tahun 2011, 182 negara mendapat penilaian Corruption Perception Index. Ternyata, negara-negara Islam merentang pada rangking 22-182.
Dan Indonesia ada pada urutan ke 100. Turun dibanding tahun 2005 pada peringkat 138. Ironisnya dari sisi tingkat keislman, Indonesia kalah dengan Irlandia dan Denmark yang menempati urutan pertama dan ke dua. Indonesia di urutan ke 104.
Guru Besar Psikologi UGM Prof Djamaludin Ancok berpendapat, seorang pemimpin harus berpandangan jauh kedepan tapi tak lupa diri sendiri. Indonesia pernah jaya, bahkan diakui dunia sejak zaman kerajaan kuno. Namun kondisi saat ini terbalik. “Dulu tanpa teknologi canggih, nenek moyang mampu bikin candi dan mengarungi samudera. Berarti kita adalah bangsa yang hebat,” ujarnya.
Menurut mantan dekan psikologi UII ini seorang pemimpin harus visioner. Selain itu mampu mengantisipasi perubahan yang bakal terjadi di masa depan. Juga bisa menyerap ilmu sekaligus menularkan ilmu dalam satu kelompok. Bukan takut bersaing antar sesama, tapi saling berbagi ilmu pengetahuan.
’’Problem yang dihadapi oleh bangsa seringkali  muncul karena terlambat berfikir tentang perubahan di masa depan,” paparnya. (yog)

Ciri pemimpin menurut Djamaludin Ancok :
}     Memiliki visi bersama, yang difahami, di hayati, dan dijadikan acuan bersama dalam bertindak  (Shared Vision)
}     Memiliki Cara melihat masalah (Mental-model) yang mendukung kemajuan organisasi.
}     Memiliki kebiasaan belajar dalam tim (Team Learning).
}     Memiliki pemikiran bahwa sebuah organisasi adalah sebuah sistem yang saling terkait antar satu unit dengan unit lainnya ( System thinking).
}     Setiap warga yang menjadi warga orgnaisasi harus rajin belajar untuk mengembangkan dirinya (Personal Mastery).

No comments: