SLEMAN- Kunci sukses untuk
menjadi seorang pemimpin cukup sederhana, yakni transparan dan jujur. Selain
itu untuk membentuk karakter seorang pemimpin harus dimulai sejak usia muda.
’’Miskin nggak apa-apa, yang penting jujur,”
tegas Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan PhD dalam Seminar Nasional
“Islamic Leadership di Indonesia dalam Menjawab Tantangan Glogal” di Auditorium
Kahar Mudzakir Universitas Islam Indonesia (UII) kemarin (8/5). Anies
mengariskan ada tiga resep sukses menjadi pemimpin. Yakni pendidikan akhlak dan kharakter, ekonomi,
serta ilmu dan teknologi
Menurut doktor ilmu politik
dari Northern Illinois University Amerika Serikat ini, setiap pemimpin harus
memiliki pemikiran yang ekspresinya melampaui zaman. Dan itu bisa diraih dengan
berkaca pada prestasi Indonesia dimata dunia internasional. Dalam paradoks negara-negara
Islam dibanding negara Eropa, Indonesia yang mayoritas warganya muslim, justeru
tingkat keislamannya tak masuk kategori berperingkat bagus.
Tahun 2011, 182 negara
mendapat penilaian Corruption Perception Index. Ternyata, negara-negara Islam
merentang pada rangking 22-182.
Dan Indonesia ada pada urutan
ke 100. Turun dibanding tahun 2005 pada peringkat 138. Ironisnya dari sisi tingkat
keislman, Indonesia kalah dengan Irlandia dan Denmark yang menempati urutan
pertama dan ke dua. Indonesia di urutan ke 104.
Guru Besar Psikologi UGM Prof Djamaludin Ancok
berpendapat, seorang pemimpin harus berpandangan jauh kedepan tapi tak lupa
diri sendiri. Indonesia pernah jaya, bahkan diakui dunia sejak zaman kerajaan
kuno. Namun kondisi saat ini terbalik. “Dulu tanpa teknologi canggih, nenek
moyang mampu bikin candi dan mengarungi samudera. Berarti kita adalah bangsa
yang hebat,” ujarnya.
Menurut mantan dekan psikologi UII ini seorang
pemimpin harus visioner. Selain itu mampu mengantisipasi perubahan yang bakal
terjadi di masa depan. Juga bisa menyerap ilmu sekaligus menularkan ilmu dalam
satu kelompok. Bukan takut bersaing antar sesama, tapi saling berbagi ilmu
pengetahuan.
’’Problem yang dihadapi oleh
bangsa seringkali muncul karena
terlambat berfikir tentang perubahan di masa depan,” paparnya. (yog)
Ciri pemimpin menurut
Djamaludin Ancok :
} Memiliki
visi bersama, yang difahami, di hayati, dan dijadikan acuan bersama dalam
bertindak (Shared Vision)
} Memiliki
Cara melihat masalah (Mental-model) yang mendukung kemajuan organisasi.
} Memiliki
kebiasaan belajar dalam tim (Team Learning).
} Memiliki
pemikiran bahwa sebuah organisasi adalah sebuah sistem yang saling terkait
antar satu unit dengan unit lainnya ( System thinking).
} Setiap
warga yang menjadi warga orgnaisasi harus rajin belajar untuk mengembangkan
dirinya (Personal Mastery).
No comments:
Post a Comment