Monday, May 07, 2012

SLEMAN: Desak Percepatan Studi Kelayakan Bandara; Isyaratkan Lokasi di Kulonprogo


SLEMAN- Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mendesak percepatan studi kelayakan lokasi calon bandara baru di wilayah DIJ. Kendati tak mau membeberkan kepastian lokasi pemindahan bandara komersial Adisutjipto, Wamenhub mengisyaratkan Kulonprogo sebagai target utama.
’’Soal pindah sudah fixed. Kami dorong percepatan bandara di Kulonprogo karena animo penumpang cukup tinggi. Mungkin awal tahun sudah mulai pembangunan konstruksi,” ujarnya disela acara penerbitan BNI Prepaid Intermoda Card di Stasiun Maguwoharjo, Depok, Sleman Sabtu (5/5).
Mungkin saja wamenhub keceplosan. Sebab, pada percakapan berikutnya dia enggan menyebut lokasi pasti pemindahan bandara. “Saat ini masuk detil desain dan cari sumber-sumber pendanaan supaya jelas dan terjamin. Tapi soal lokasi pastinya, itu belum bisa saya sebutkan,” lanjutnya.
Menurut Bambang, awalnya ada tujuh lokasi yang disetujui pemerintah dan Angkasa Pura I sebagai pengelola bandara. Kemudian mengerucut pada Bantul dan Kulonprogo. Dua wilayah itu yang dinilai paling layak dalam aksesibilitas dan tata ruang udara, serta daya dukung sebagai bandara. Itu termasuk kemudahan mendapatkan lahan, dan kemungkinan pengambangan sebagai kawasan perkotaan yang terintegrasi. Menurutnya konsep yang dikembangkan bukan sekadar airport city, tapi city airport.
Hal ini terkait keberadaan stasiun di Kulonprogo yang jaraknya tak terlalu jauh dengan calon lokasi bandara. Tidak akan ada pembelokkan jalur kereta (rel) jika pengembangan bandara berdampak pada stasiun. “Tentu ada yang baru dalam pengembangan bandara, sebagai ciri city airport. Kalau hanya buat airport saja sementara pusat kegiatan tetap di Jogja, ya sama saja,” ujar Bambang.
Proyek bandara baru, lanjut Bambang, murni didanai pihak swasta. Kecuali bangunan tambahan sebagai pendukung aksesibilitas, seperti sarana angkutan darat (stasiun dan terminal bus).  Bandara Adisutjipto yang saat ini sepenuhnya digunakan sebagai kawasan penerbangan militer Akademi Angkatan Udara.
General Manager PT Angkasa Pura I Jogjakarta Agus Adrianto melalui Staf Humas Isye Yuviana mengatakan pemindahan lokasi bandara telah dikukuhkan melalui MoU antara gubernur DIJ dengan Dirut PT Angkasa Pura I Tommy Soetomo. Namun, kebijakan itu masih dalam tahap studi kelayakan.
Diakuinya, pemindahan lokasi bandara akan mengalami dampak signifikan di Sleman. Namun, kebijakan itu diperlukan guna pengembangan Adisutjipto sebagai bandara internasional. Setidaknya agar bisa menampung pesawat jenis airbus. Kondisi Adisutjipto saat ini tidak memungkinkan untuk itu. “Panjang landasan pacu  minimal 3 ribu meter. Saat ini di Adisutjipto hanya 2.250 meter dengan lebar 45 meter,” terang Isye disela acara pemberian bantuan bina lingkungan di Kantor PT Angkasa Pura I Maguwoharjo, Depok.
 Pengembangan yang bisa dilakukan di Adisutjipto, lanjut Isye, sebatas perluasan terminal internasional yang direncanakan mulai awal 2012.(yog/din)

No comments: