Thursday, May 10, 2012

PT TWC Borobudur Prambanan dan Ratu Boko Optimalkan Media Marketing Online

Bidik Wisatawan Manca lewat Akun Facebook

Facebook tak lagi hanya media untuk pertemanan. Efektivitasnya bisa dimanfaatkan sebagai media marketing. Itu pula yang dilakukan sejumlah obyek wisata untuk mengenalkan kepada khalayak ramai.

YOGI ISTI PUJIAJI, Sleman

Indonesia dilanda demam Facebook (FB). Konon, jumlah pengguna di Indonesia kini sudah mencapai 42 juta jiwa. Itu setara dengan 10 kali lipat warga Singapura. Angka itu menignkat pesat dari tahun 2009 sebanyak 2 juta pengguna.
Kini, jejaring sosial dengan peringkat tertinggi di dunia itu mulai beralih fungsi. Halaman FB menjadi sarana promosi produk tertentu sekaligus lahan jualan paling efektif sekaligus murah.
Ya, bisnis melalui media sosial  mulai digandrungi banyak kalangan. Apalagi  juga mendukung setiap pengguna bisa berkomunikasi langsung dengan cara chatting. Belum lagi fitur yang lengkap, seperti group, page, event, dan aplikasi.
 Media promosi digital itulah yang mulai dilirik para pelaku pariwisata di Jogjakarta. “Dulu informasi didapat dari mulut ke mulut. Sekarang, sekali share  ke FB bisa tersebar ke seluruh pengguna di seluruh dunia,” ujar Slamet “Raja Facebook” Sukardi  dalam acara “One Day Exclusive Training and Seminar” yang diselengarakan PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur Prambanan dan Ratu Boko di Hotel Sheraton, Depok, Sleman kemarin (8/5).
Tujuannya jelas. Yakni membidik jutaan pengguna FBsekaligus menjual paket wisata. FB mampu mendatangkan pengunjung tak lepas kebiasaan manusia untuk ngrumpi.  Dengan cara viral, tak perlu banyak bicara, sistem di FB dengan sendirinya mengembangkan apa yang menjadi topik.
Menurut Slamet, jualan melalui FB sekaligus peluang menembus pasar pengguna telepon seluler. “Lebih 350 juta pengguna aktif menggunakan ponsel untuk membuka Facebook,” papar pria asal Banjarnegara.
Mengapa orang cenderung belanja online melalui FB? Ada lima jawaban sederhana, yakni nyaman tak terikat waktu 24 jam sehari, browsing lebih murah dan mudah dibanding keliling kota kena macet, mudah cari pembanding, tenang dan tidak buru-buru, mudah cari produk, serta bisa membaca keterangan produk.
Direktur PT TWC Borobudur Prambanan dan Ratu Boko Purnomo Siswo Prasetyo berharap melalui Facebook Marketing akan lebih banyak wisatawan hadir di Jogjakarta. Intinya FB sebagai sarana pemasaran. Konten FB berupa foto-foto promosi dan acara kegiatan, serta kolaborasi dengan pelaku usaha jasa pariwisata lain, termasuk tour and travel dan perhotelan. “Sebisa langsung membidik kebutuhan konsumen sekaligus sarana informasi,” ungkapnya.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIJ Istijab M Danunagoro menyambut baik gagasan salah satu BUMN yang berkantor pusat di Jogjakarta ini. Pemasaran wisata melalui website dan jejaring FB  akan berimbas pada peningkatan hunian hotel dan pengunjung restoran.
Kepala Dinas Pariwisata DIJ Tazbir Abdullah menaruh harapan FB mampu menggeliatkan pasar wisata Jogjakarta. “Tak hanya bagi Taman Wisawa Candi, tapi bagi wisata lainnya,” katanya. Diakui Tazbir, FB harus diambil sisi positifnya. Caranya dengan optimalisasi FB sebagai era revolusi analog tourism ke digital tourism. (*/din)


No comments: