PROMO PASAR: Sebarkan 200 Ribu Kupon

JOGJA  - Program promo pasar belanja berhadiah di pasar tradisional Kota Jogja telah menyebar kupon sekitar 200 ribu lembar. Ketua Panitia Promo Pasar Undian Berhadiah Fathurrahman mengatakan, jumlah tersebut belum mencapai target yang diharapkan yakni 400 ribu tiket.

”Kupon belanja pada tahun kedua ini  akan diundi awal Juni mendatang,” ujar Fathurrahman kemarin (6/5).

Tujuannya menjaga kontribusi masyarakat yang tetap menggunakan pasar tradisional dalam memutarkan roda perkenomian. Juga, sebagai daya tarik konsumen di bulan tidak produktif yang sering terjadi pada pasar tradisional, seperti Maret-Mei.

”Program ini dilaksanakan di 32 pasar tradisional di Kota Jogja, diikuti sekitar 13 ribu pedagang. Setiap pedagang dapat mengambil kupon dengan dikenai biaya pengganti cetak Rp 1.000 ribuah per satu bendel kupon berisi 40 lembar,” paparnya.

Sedangkan ketentuan konsumen yang berhak menerima kupon, dibedakan berdasarkan pada klasifikasi pasar tradisional. Di pasar kelas I dan II seperti Bringharjo dan Giwangan, konsumen berhak menerima satu kupon setiap melakukan transaksi minimal Rp 40.000 serta kelipatannya. Pasar kelas III seperti Pasar Klithikan, dengan belanja Rp 30.000 dan kelipatannya berhak mendapatkan satu kupom.

Menurut Fathur, promo ini berdampak pada peningkatan jumlah kunjungan ke pasar tradisional. Namun, ia tidak memiliki data resmi lonjakan kunjungan tersebut.

Dengan adanya program undian pasar ini, sejumlah pedagang cukup antusias. ”Dibandingkan saat program pertama kali digelar pada 2011, sekarang mengalami peningkatan. Ini dapat dilihat dengan meningkatnya jumlah pedagang yang mengambil bendel kupon,” papar Fathur.

Kesempatan konsumen pasar tradisional untuk mendapatkan kupon berhadiah masih terbuka, sebelum ditutup 31 Mei. Ratusan hadiah menarik dapat dibawa pulang oleh konsumen yang beruntung. Di antaranya, lima sepeda motor, lima laptop, lima mesin cuci, lima kulkas, lima sepeda gunung, dan hadiah lain.

”Pengundiannya nanti dibagi per grup pasar tradisional. Tidak digabung menjadi satu seperti tahun lalu. Sehingga kesempatan tiap konsumen pasar memperoleh hadiah, lebih besar,” tandas Fathur. (bhn/tya)