Habiskan Biaya Rp 449 juta
JOGJA- Masjid Sumur Gemuling di kompleks wisata Tamansari Kecamatan Kraton sedang direnovasi.
Perbaikan dilakukan pada bangunan atap sisi timur dan tangga masuk.
Ketua Unit Tamansari Keraton dan Kotagede Balai
Penyelamatan Peninggalan Purbakala (BP3)
DIJ Harry Trisatya Wahyu menjelaskan, proses renovasi sudah dimulai sejak
Maret dan diperkirakan selesai pada Agustus mendatang.Penggantian atap pada
diameter 23 meter lingkar dalam dan 25 meter lingkar luar. ”Kerusakan bangunan
karena termakan usia sehingga dinding-dinding
atapnya sudah banyak yang runtuh,” ujar Harry kemarin (8/5).
Renovasi masjid bawah tanah yang memiliki bangunan
dua tingkat ini, ujar Harry, menghabiskan biaya sebesar Rp 449 juta. Proses
pembangunan menggunakan bata rolak, kemudian diplester. Cara ini dilakukan agar
atap bangunan masjid tetap sama seperti bangunan aslinya.
Harry menerangkan masjid bawah tanah Sumur Gemuling
merupakan dibangun pada 1758 dan merupakan peninggalan Sultan Hamengku Buwono
I. Masjid Sumur Gumuling sangat unik,
karena dibangun bawah tanah agar suara muazin atau khatib terdengar ke seluruh
penjuru masjid.
Pada bagian dalam bangunan masjid, terdapat sumur
dikelilingi lima tangga yang melambangkan jumlah rukun Islam. ”Kami juga akan
membersihkan seluruh bangunan masjid dengan pelarut kimia (kemis) agar dinding
bangun tidak terlihat kusam,” tambah Harry.
Sementara itu Budiono, salah seorang juru pelihara
lokasi Taman Sari mengatakan selama proses renovasi pengunjung tetap
diperbolehkan masuk ke lokasi masjid. Hanya saja, untuk lantai dua pada sisi
sebelah timur tidak bisa dimasuki. ”Pengunjung tetap diperbolehkan menikmati
bangunan masjid. Tetapi, hanya pada bagian bawahnya saja,” terangnya. (bhn/kus)
No comments:
Post a Comment