Monday, May 07, 2012

MAGELANG: Partipasi Perangkat Desa Rendah; Kumpulkan Dana Zakat

MAGELANG- Partisipasi perangkat desa di Kabupaten Magelang dalam pengumpulan dana zakat masih rendah. Kondisi tersebut disayangkan Ketua Badan Amil Zakat Daerah (Basda) Kabupaten Magelang  Zaenal Arifin saat raker Basda di Pendopo drh  Soepardi Sabtu (5/5).
 Zaenal mengungkapkan dari 21 kecamatan, baru dua kecamatan yang menyalurkan zakatnya melalui Bazda sesuai surat edaran (SE) bupati Magelang No 450/1188/06/2009 tentang pentasyarufan sebagian zakat, infaq dan shodakqah.
”Baru Kecamatan Bandongan dan Candimulyo. Lainnya kami harapkan camat menindaklanjuti  SE itu, sehingga pengumpulan zakat terus meningkat setiap tahunnya,” harap wakil bupati Magelang ini.
 Zaenal  menambahkan , selama 2011 lalu, lembaga yang ia pimpin mampu mengumpulkan dana Rp 654.070.330. Jumlah ini meningkat Rp 30.109.434 atau meningkat 15 persen dari sebelumnya Rp 623.960.896 pada  2010 lalu.
Selanjutnya, dana sebanyak itu telah disalurkan untuk membantu fakir miskin sebanyak 1320 orang. Bantuan tersebut meningkat dibandingkan  2010 lalu yang hanya 735 orang.  
Selain itu juga disalurkan ke empat panti asuhan, membantu 40 mu’alaf berupa seperangkat alat salat.
”Kami juga gunakan untuk membantu masyarakat yang menjadi korban bencana alam, seperti erupsi merapi, tanah longsor,  puting beliung dan bencana lainnya,” bebernya.
Di bidang kesehatan, kata Zaenal,  pihaknya juga membantu biaya pengobatan bagi orang tidak mampu yang terkena penyakit langka. Modal usaha bagi masyarakat miskin, bantuan pendidikan kepada ponpes yang sedang membangun. ”Kami juga gunakan  membangun 189 masjid dan 39 musola pada tahun 2011 lalu,” ungkapnya.
Di sela-sela raker kemarin, Bazda setempat menerima bantuan  mobil operasional dari PT Surya Mandiri Jaya Sakti. Diharapkan dengan adanya kendaraan tersebut dapat  meningkatkan kinerja dari Basda.
Bupati Magelang  Singgih Sanyoto juga mengharapkan agar Basda mampu membantu  mengurangi kesenjangan ekonomi di tengah masyarakat. Karena selama ini perkembangan ideologi garis keras banyak masuk melalui masjid-masjid yang jamaahnya masih banyak
pra sejahtera. ”Jika itu berhasil, kami yakin penyebaran ideologi garis keras itu,
tidak masuk Kabupaten Magelang,” kata bupati.(lie/kus)

No comments: