Monday, May 07, 2012

KESEHATAN: Bikin Wajah Kencang, dan Cerah; Gunakan Metode Tanam Benang


JOGJA – Banyak cara dilakukan perempuan untuk mendapatkan wajah yang cantik. Mereka mengikuti beragam treatment untuk mengencangkan kulit wajah, mengurangi lemak, dan memberikan efek pencerahan.
Salah satu cara yang tengah ngetren adalah metode tanam benang atau bahasa ilmiahnya Catgut Embedded. Metode ini pula yang dikembangkan Jogja Sliming Center and Wellness, di mana benang dikombinasikan dengan  teknik biostemsil atau menggunakan cairan obat untuk regenerasi kulit yang ditanamkan di dalam kulit. Teknik tanam benang ini hampir mirip dengan akupuntur.
Dokter Ahli Jogja Sliming Center and Wellnes dr Rini Widyastuti dipl. CIDESCO mengatakan, metode tanam benang sebenarnya bukan cara baru. Di beberapa megara, metore ini sudah diterapkan untuk mengencangkan dan mencerahkan kulit, serta meluruhkan lemak. Harus diketahui, metode ini terbilang aman dibandingkan dengan operasi maupun botox.
“Memang, di Jogjakarta, metode tanam benang ini masih terbilang jarang,” ungkap Rini, saat acara gathering bersama pelanggan Jogja Sliming Center and Wellnes, Sabtu lalu (5/5).
Menurut Rini, tanam benang ini mirip dengan akupuntur. Caranya dengan mengkombinasikan teknik biostemsil untuk regenerasi kulit. Tanam benang ini menggunakan semacam benang operasi dengan ukuran 2,5 centimeter, 3,8 centimeter, 5 centimeter, 6 centimeter, dan 9 centimeter. Selanjutnya, benang tersebut dimasukan ke dalam kulit untuk mengecilkan pori-pori. Cara ini ternyata berfungsi untuk mengencangkan, dan membuat kenyal kulit wajah. Keunggulan dari tanam benang ini adalah bisa tahan hingga tiga sampai lima tahun, dengan satu kali tanam benang saja.
Harus diingat, saat menggunakan metode ini ternyata tidak semua wanita menerapkan tanam benam. Sebab hanya wanita yang benar-benar sehat, yang bisa menggunakan metode ini. Menurutnya, untuk mendapatkan treatment tanam benang memang ada aturannya.
Di antaranya, wanita di bawah 18 tahun tidak diperkenankan menggunakan metode ini. Demikian juga penderita diabetes serta wanita yang memiliki alergi, benar-benar dilarang memilih metode ini.
“Sebelum dilakukan tanam benang, harus digali status kesehatannya. Harus wanita yang benar-benar sehat yang bisa melakukan treatment ini,” tegasnya.
Setelah menggali status kesehatan pasien, kemudian dilakukan tahap awal tanam benang. Yaitu pemberian anestesi lokal. Setelah ditunggu selama 30 menit, satu persatu jarum ditusukkan ke wajah pada beberapa bagian tertentu sesuai program pengencangan yang dilakukan. Misalnya, untuk kantung mata, leher yang menggelambir, dan dahi yang berkerut. Dalam satu kali tanam benang, ada sekitar 40 hingga 50 benang yang dipakai. Proses tanam benang ini hanya sekitar 40 menit hingga satu jam.
“Rasanya sedikit nyeri, dan terkadang ada bekas membiru di wajah, karena pembuluh darah yang tertusuk. Rasa nyeri paling hanya beberapa jam sudah hilang, dan ini tidaklah masalah,” katanya.
Rini menambahkan, biasanya dokter akan memberikan obat dan anti biotik setelah proses tanam benang dilakukan. Efeknya pengencangannya akan segera terlihat setelah satu minggu setelah tanam benang.
Tanam benang ini bisa juga diaplikasikan di bagian lain untuk meluruhkan lemak. Misalnya, di bagian lengan, perut, payudara, pantat, punggung, paha, betis, dan lainnya untuk mengencangkan. Untuk proses pengurusan, tahap pertama tetap harus menggali status kesehatan pasien. Serta mengukur berat badan, kadar lemak, dan melihat usianya.
Selanjutnya, dilakukan penghitungan berat badan yang ideal. Jika belum pernah treatment sama sekali, maka langkah selanjutnya adalah memperbaiki metabolisme dengan akupuntur serta membantu pola makannya. Minggu berikutnya, dilakukan treatment lanjutan dan proses tanam benang.
“Untuk menurunkan berat badan jangan sampai turun drastis. Paling tidak, sebulan maksimal empat kilogram. Ini sesuai ketentuan WHO. Jika berat badan turun lebih dari itu, bisa berbahaya bagi tubuh karena mengakibatkan kerusakan fungsi hati dan jantung,” kata Rini mengingatkan.(ila/hes)

No comments: