Friday, May 11, 2012

Ismoyo Segera Rapatkan Barisan; Sebagai Respon Sabda Tama Sultan

BANTUL – Dalam waktu dekat, Paguyuban Lurah dan Perangkat Desa se DIJ (Ismoyo) segera melakukan koordinasi untuk merespon isi Sabda Tama Raja Keraton Jogja Hamengku Buwono X.
Koordinasi antara pengurus, anggota Ismoyo dan berbagai pihak tersebut untuk menyikapi perkembangan situasi bermasyarakat yang terjadi di Jogjakarta dan RUUK DIJ. ’’Kami segera ke Jakarta untuk menanyakan nasib RUUK DIJ,” kata Ketua Ismoyo DIJ Bibit Rustamto kemarin.
Lurah Desa Bangunjiwo Kasihan ini menjelaskan Sabda Tama yang disampaikan Raja Keraton Jogja Hamengku Buwono X menambah semangat pejuang keistimewaan. Dalam Sabda Tama itu, Bibit menilai  Sultan menegaskan bahwa Mataram merupakan negeri yang merdeka. Karena itu, seluruh warga Jogjakarta harus mewujudkan keistimewaan dengan menetapkan Sultan sebagai gubernur DIJ dan Paku Alam sebagai wakil gubernur DIJ.
’’Ibarat gamelan, Sabda Tama itu seperti Suwuk. Alias Sultan sudah menabuh gong,” tandas Bibit.
Selain Ismoyo, aksi serupa akan dilakukan Paguyuban Dukuh (Pandu) Bantul. Ketua Pandu Bantul Sulistyo Admojo menilai Sabda Tama Hamengku Buwono X yang disampaikan di Bangsal Kencono Kamis (10/5) kemarin sebagai tanda ada masalah yang serius di Jogjakarta. “Kami akan segera mengkaji materi Sabda Tama,” kata Sulis.
Dia memastikan Pandu berkomitmen mendukung keistimewaan Jogjakarta. Dukungan Pandu yaitu menetapkan Sultan sebagai gubernur DIJ dan Paku Alam sebagai wakil gubernur DIJ. “Kami yakin 90 persen warga Bantul mendukung kami,” jelas Sulis.
Ditambahkannya Sabda Tama diartikan sebagai bentuk kemarahan Sultan terhadap perkembangan terkini politik di Jogjakarta. Sabda Tama biasa dikeluarkan ketika kondisi kerajaan dalam kondisi krusial seperti yang terjadi 23 tahun lalu.’’ Kami akan door to door untuk menjelaskan materi Sabda Tama dan keistimewaan,” terang Sulis. (mar/din)

No comments: