JOGJA - Krisis di
Eropa dan Amerika harus disikapi dengan tepat oleh Indonesia. Menghadapinya,
Indonesia mengintensifkan pasar tradisional di luar Eropa dan Amerika. Selain
itu, juga dilakukan penguatan pasar domestik dan non-tradisional di Afrika
Selatan dan Amerika Latin.
"Diperlukan penguatan pasar tradisional dan non-tradisonal, agar
pencapaian ekspor kuartal dua dan tiga tahun ini sesuai target. Minimal sama
dengan tahun lalu," kata Menteri Perdagangan RI Gita Wiryawan, saat
kegiatan corporate social responsibility (CSR) Sinar Mas dengan
Kementerian Perdagangan dengan menggelar bazaar minyak goreng murah bagi Warga
Kecamatan Umbulharjo Kota Jogja, kemarin (11/5).
Gita meneruskan, pengaruh krisis global terlihat pada kenaikan ekspor
nasional kuartal pertama 2012. Hasilnya, tidak setinggi pada periode yang sama
tahun lalu.
“Departemen Perdagangan mengintensifkan pasar domestik untuk
berjaga-jaga jika krisis berlangsung lama,” katanya.
Menurut Gita, penguatan pasar domestik bertujuan mendukung pasar
tradisional dan pasar non-tradisional di luar negeri. Target ekspor 2012
sebesar US Dollar 230 miliar diperkirakan sulit tercapai jika Indonesia
mengandalkan pada sejumlah negara yang menjadi pasar tradisional.
“Kami bekerja sama dengan pihak terkait untuk merealisasikan,” katanya.
Kementerian juga mendorong perwakilan RI di luar negeri untuk lebih kreatif
dan inovatif menembus pasar baru non-tradisional. Di antaranya Afrika, Timur
Tengah, dan Amerika Latin.
“Pemerintah menargetkan peningkatan sebesar 25 persen untuk ekspor ke
pasar non-tradisional tahun ini,” katanya.
Terkait dengan bazaar, Kementerian Perdagangan RI menggandeng Sinar Mas.
Sebanyak 5 ribu liter minyak goreng dan hanya dibandrol Rp 9 ribu per liter.
”Upaya pemerintah menekan dan menstabilkan harga minyak goreng,” kata
Gita Wiryawan, menteri perdagangan RI.
Managing Director Sinar Mas G. Sulistiyanto mengungkapkan, bazaar
digelar sebagai rangkaian program kepedulian Sinar Mas menjelang hari jadi
ke-75 tahun tahun 2013.
Menurut Sulistiyanti, upaya menggelar bazaar untuk mengantisipasi
gejolak harga kebutuhan pokok, khususnya minyak goreng. Kegiatan tersebut
merupakan dukungan atas program stabilisasi harga pemerintah.
“Keberlanjutan usaha Sinar Mas dibangun berlandas pada harmonisasi, aspek
sosial, lingkungan, dan ekonomi. Kegiatan semacam ini juga pernah diadakan di Jakarta,
Solo dan kota lain,” katanya. (pra/hes)
No comments:
Post a Comment