----------------
Gaji dan bonus pemain
PSIM Jogja tak kunjung dibayarkan manajemen. Pemain sempat memilih mogok
tanding lawan PSGL kemarin. Aksi mogok berhasil diredam, namun persoalan
pembayaran gaji dan bonus belum klir. Ini kronologinya.
-----------------------------
10.00: Manajemen
mengajak bicara para pemain di Sekretariat Pengprov PSSI DIJ hamper dua jam. Tak
terjadi kesepakatm. Pemain tetap kukuh mogok.
12.00: Manajemen
kembali berbicara pada pemain di Gaxzebo, sebelah barat Mes PSIM. Lagi, tak
terjadi kesepakatan. Para pemain berniat membuat surat tuntutan kepada Ketua
Umum PSIM Haryadi Suyuti.
14.00: Para pemain
menulis surat tuntutan kepada Haryadi Suyuti. Surat berisi 4 poin tuntutan. Nova
Zaenal dkk berharap Haryadi menemui pemain dan menandatangani surat tuntutan.
14.30: Haryadi tak
kunjung datang. Ketua Panpel Soekamto membawa uang Rp 50 juta yang merupakan uang
pribadi Haryadi dan Wakil Wali Kota Jogja Imam Priyono. Uang itu akan diberikan
jika PSIM menang lawan PSGL.
14.40: Setelah dibujuk,
para pemain bersedia datang ke lapangan. Namun, mereka tetap tidak ingin
bermain jika Haryadi tak menemui mereka.
15.00: Para pemain
datang ke Stadion Mandala Krida. Pemain PSGL sudah melakukan pemanasan.
15.25: PSGL masuk
lapangan dan siap bertanding. Haryadi belum datang. Para pendukung khawatir
PSIM dinyatakan kalah walk out (WO).
15.28: Haryadi tiba di Mandala
Krida. Dia meyakinkan pemain untuk bertanding namun belum menandatangani surat
tuntutan pemain.
15.30: Nova Zaenal dkk bersedia
main. Trio Belanda memilih tetap mogok.
16.40: Haryadi
menandatangani surat tuntutan pemain. Haryadi bersedia membayar gaji dan bonus
pemain dengan syarat manajemen menyerahkan laporan keuangan.
16.45: Mantan Wali Kota
Jogja Herry Zudianto memberikan amplop berisi uang pada Nova Zaenal.
17.42: Pertandingan PSIM
versus PSGL berakhir. Manajer Sarana dan Prasarana PSIM Jarot Sri Kastawan
mengatakan pencairan Rp 50 juta itu berada di tangan Haryadi.
No comments:
Post a Comment