Akibat
Krisis Keuangan, Katering pun Ikut Tersendat
Pemandangan ’’kurang
sedap’’ terjadi di Wisma PSIM, Baciro kemarin (11/5). Kiriman catering tidak
datang. Alih-alih menyantap hidangan di ruang makan, beberapa pemain justru
terlihat makan di warung Mbak Jemblek di depan Wisma PSIM.
KC
DHANESWARA- Jogja
Salah satu
pemain yang terlihat makan di warung adalah gelandang FX Harminanto. Mahasiswa
Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi UAJY ini mengakui sejak pagi hari
katering memang tidak datang. Karena hal itulah terpaksa dia makan di warung.
’’Iya dari
pagi katering nggak ada. Terpaksa makan
di sini. Kalau kami sih positif thinking saja,
paling-paling juga besok (hari ini, red) katering sudah kembali normal,” imbuh
pemain yang akrab disapa Harmin ini.
Selain
Harminanto, wing back PSIM Dulsan
Lestaluhu juga angkat bicara. Dia sendiri mengaku bingung melihat ruang makan
kosong mlompong tanpa ada yang bisa disantap dan berharap ini bukan pertanda
buruk.’’Yang saya harapkan justru pertanda baik dengan bergantinya pemasok
makanan ke PSIM. Soalnya, menu makanan yang disediakan katering yang sekarang
cukup membosankan,” imbuh eks pemain PSS Sleman ini.
Terkait
tersendatnya katering, Chief Executive
Officer (CEO) PT PSIM Jogja Yoyok Setyawan bergeming. Dia bahkan mengaku
tidak tahu apapun terkait tersendatnya katering untuk para penggawa Laskar
Mataram. Dia menolak jika hal tersebut dikait-kaitkan dengan masalah keuangan yang
mendera tim.’’Yang jelas ini tak ada kaitannya dengan masalah keuangan yang
mendera kami. Pokoknya yang jelas saya yakin stok makanan untuk pemain akan
kembali normal,” tukas eks GM PSIM ini.
Informasi
lain menyebutkan, keterlambatan catering ini karena akan terjadi pergantian
rekanan. Kabar ini dibantah Direktur Teknis PSIM Dwi Irianto. Menurutnya rekanan
katering PSIM tidak akan berganti ke pihak manapun. Lagipula tersendatnya
katering untuk para pemain ini sebenarnya sudah beberapa kali terjadi. Pria
yang akrab disapa Mbah Putih ini mengatakan katering tersebut hanya sedang
kerepotan saja.’’Rekanan katering kami masih sama kok seperti yang
kemarin-kemarin. Lagipula tersendatnya katering sudah beberapa kali terjadi,
tapi besoknya sudah normal lagi,” ungkap Sekum PSSI Pengprov DIJ ini.
Sedangkan terkait perjalanan PSIM di Divisi Utama PT LI, pelatih
Hanafing memang tidak menargetkan menjuarai Wilayah 1. Namun dia berharap
manajemen PSIM mengusahakan betul agar tim Parang Biru menjadi salah satu tuan
rumah babak delapan besar.
“Memang yang
diutamakan menjadi tuan rumah 8 besar adalah tim yang berhasil menjadi juara
wilayah. Namun tak jadi juara wilayah pun bisa jadi tuan rumah asalkan fasilitasnya benar-benar siap,” ungkap eks
pelatih PSM Makassar ini.
Menurut
Hanafing jika mampu menjadi tuan rumah tentu akan memudahkan langkah PSIM ke
babak semifinal. Dengan lolosnya mereka ke babak semifinal, otomatis mimpi mereka
promosi ke Indonesian Super League (ISL) semakin terbuka. (*/din)
No comments:
Post a Comment