Monday, May 07, 2012

MAGELANG: UM Magelang Buka Program PGSD; Anggaran Kuliah Guru Banyak Belum Terserap

MAGELANG - Universitas Muhammadiyah (UM ) Magelang meluncurkan  program strata-1 Pendidikan Guru Dasar (PGSD) FKIP. Peluncuran ditandai dengan seminar bertema “Pemetaan dan Peningkatan Profesionalisme Guru” di Aula Kampus 1 UM Magelang, kemarin (6/5).
Kepala Bidang Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPTK) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Aufrida Kriswati mengatakan mutu guru sebagaimana diamanatkan UU Nomor 14 Tahun 2005 dan PP 74 Tahun 2008 harus ditingkatkan.
 “Guru harus berkualifikasi akademik minimal S1 atau D IV. Mereka juga wajib memiliki sertifikasi pendidik yang diperoleh melalui pendidikan profesi,” katanya.
Dikemukakan, dari jumlah guru di Jawa Tengah sebanyak 391.014 orang, baru 229.009 atau 58,56 persen yang berkualifikasi S1.
Tahun ini masih banyak bantuan kualifikasi S1 yang ditawarkan oleh Pemprov Jateng, namu belum terserap. “Untuk memberi bantuan guru yang belum S-1 masih mengalami kesulitan,” tutur Aufrida.
Ini karena banyak guru yang sudah tidak lagi muda dan akan kesulitan ketika meneruskan ke jenjang S1. Selain itu, juga banyak guru yang telah tersertifikasi, sehingga jika mereka mengambil kuliah dikhawatirkan jam mengajar mereka selama 24 Jam seminggu tidak terpenuhi sehingga kehilangan tunjangan sertifikasi guru.
Standarisasi pendidik yang harus dimiliki guru antara lain kualifikasi pendidikan, kompetensi, sertifikasi, keterpenuhan beban mengajar minimal. Juga aspek lain yang terkait.
“Mau tidak mau, suka tidak suka harus terikat dengan berbagai konsekuensi logis yang dipersyaratkan.,” katanya.
Bagi yang tidak mampu menyesuaikan diri, secara perlahan akan tergerus oleh arus perubahan yang berjalan secara alami. Akhirnya akan berdampak terhadap menurunnya citra profesi guru.
Rektor UM Magelang Eko Muh Widodo mengatakan dari 126 PTM yang ada di Indonesia, UM Magelang merupakan salah satu universitas yang sedang berkembang. Langkah yang diambil untuk meningkatkan jumlah mahasiswa. Salah satunya dengan membuka program studi baru.
 Pembukaan program studi baru ini juga sebagai bagian dari kontribusi ke masyarakat dan pemerintah untuk meningkatkan nilai angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi. Target nilai APK secara nasional untuk jangka panjang sebesar 25 persen pada 2020.
“Ini kontribusi UM Magelang untuk meningkatkan APK sehingga memperluas partisipasi masyarakat memperoleh pendidikan tinggi,” tandas Eko. (dem/kus)

No comments: